Minggu, 23 Oktober 2016

Kumpulan Puisi Asmara

  


Ku tulis kata cinta
Dalam kertas bercoretan tint a
Kata kata hati agar tersampaika
Agar kau tahu isi hati ku
Aku bukanlah pujangga cinta
Tak mengerti rumus-rumus dunia cinta  
Yang tak megerti kata-kata cinta
Tapi mengertikah dinda
Nada-nada tulisan ini
Alam iringan air mata
Hati yang erris oleh dinda
Kasih saying ku kirimkan lewat tulisan ini
Mngetikah dinda
Bahasa –bahasa yang ku rankai
Sejauh ini apakah dinda
Akan membalas cintaku


Kesuyian
Dengan panas terik siang
Hati sepi nan panas
Hati mulai lesu
Kerinduan mulai menyelimuti
Kau datang membawa keteduhan
Kesejukan menyiramiku
Hati ini penuh dengan kebahagiaan
Tap………………….
Kini hanyalah sayup-sayup hati
Demam akan kerinduan
Bintang –bintang hati mulai meredup
Lautan cinta mulai surut
Awan-awan mulai mendung
Kau hanya datang sesaat
Yang menghapus setitik kerinduan
Tawa dan senyum menhilang
Bibir –bibir tak bersuara
Hanya dalam hati dan mimpi
Kemana kau pergi
Disini akan mencari mu ….




Pada Bintang
Disudut redup hati
Dalam kesunyian mimpi
Kau beri percikan sinarmu
Yang menaburi celah-celah jiwa
Pada bintang yang indah
Saat hati telah rapuh
Kau menyelimuti denagn kekuatan cinta
Yang memberi kerinduan
Pada bintang
Tak hentinya ku memandang
Tak henti pula kau beri ketenangan
Senyummu takkan pernah pudar
Rindu,aku merindu
Pada bintang yang indah jauh,jauh disan a
Tak mampu aku menggapai dirimu
Terlalu sulit untuk diriku
Aku tahu itu
Ada hasrat untuk milikimu
Tapi hati kuterlalau rapuh
Pada bintang
Sejuta kata kan ku sampaikan
Seribu pertayaan yang ku ajukan
Aku tak berani aku terlalau takut pada bintang yang indah
Agar kau tahu
Aku merindu………!

PUISI-PUISI PERSAHABATAN





Kumpulan puisi persahabatan terindah

KITA SELALU BERSAMA
Sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama
Kemanapun bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat dilepas
Kau hibur aku disaat gundah dan kuhibur kau disaat kau membutuhkan
Kita saling melengkapi satu sama lain

Tapi berbeda
Berbeda pada saat itu
Pada saat waktu tak berpihak kepada kita
Kau dan aku terpisah

Dan akhirnya,
Akhirnya kau meninggalkan aku dengan sosok bayangmu
Bayangmu yang tak tahu dimana tubuhnya
Yang sekarang sudah tak mempunyai hati dan perasaan
Seperti bukan lagi sahabatku

SAHABAT ITU.....
Puisi Psycho
Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik itu senang atau susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi

Dan…
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan

TAK AKAN KU LUPA
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam
Kau datang membawakanku pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih

Kau hadirkan senyum terindah
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat kau membawaku pada kehidupan

Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat senyummu menjadi satu-satunya nafas untukku

Tempat Pembuangan Akhir Cerita Mereka

Maaf…
Aku memang bukan pendengar dan penghayat cerita yang baik
Apalagi memberi penjelasan rumitnya cerita itu

Tapi setidaknya…
Tak lepas statusku menjadi tempat pembuangan akhir cerita itu
Walau lebih sering aku teremehkan
Datang ketika dibutuhkan saja

Tapi tak masalah bagiku
Terima kasih sahabatku
Kalian masih menganggapku ada

Sahabat Sejati
kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama mu sahabat ku

sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga

sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku

sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku

selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………

karya :zhulva

Bersamamu Aku Tegar
Ku sadar..disini arti ketulusan yang sesungguhnya
Yang tak kudapati...di tempat lain!
Ku mengerti..makna kebersamaan yang sebenarnya
Hanya denganmu..bukan yang lain!

Disini juga, tak pernah ada kebohongan, seperti tempat lain
Semua berjalan jujur, tanpa pura-pura
Ini bukan basa-basi...seperti kata politisi
Sahabatku.....arti kejujuran yang nyata

Tawa dan canda terdengar lepas di semua bahagiaku
Tangis pun mengalir pilu di setiap dukaku
Kurasakan beban itu, bukan apa-apa
Selagi bisa kita berbagi dalam suka dan sedih

Sahabatku, Tuhan telah mengirim malaikat
Yang bersemayam di jiwamu
Kini kutau mengapa? Tuhan memilihmu
Hadir diantara tawa dan tangisku

Engkau adalah pilihan dari kehendak-Nya
Sahabatku, waktu terus berjalan..itu artinya
Harus melangkah terus kedepan
Jalan ini sangat panjang, takkan kuat sendirian

Beratnya hidup, harus diperjuangkan
Sahabatku, bersamamu aku hidup
Bersamamu aku tegar
Tak goyah, meski di hadang badai

Sahabat..! yakinlah
Bersama, kita akan tegak berdiri
Jangan pikul sendiri semua beban
Biarlah segala menjadi milik kita

Tentang Sahabatku
Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan

Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan

Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian

Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya

Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran

Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian

Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan

Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya

NASIHAT SAHABAT
Awan hitam membawa kegelapan
Jatuhkan tetes dari penyesalan
Sungguh, sesal tak ada guna kawan
Tak akan pernah kau temukan jawaban

Awan hilang, bawa pelangi senyuman
Bawa terang dari kebahagiaan
Sungguh, itu tak datang dari penyesalan
Usahalah pengundang kebahagiaan

Maka hapuslah tetes penyesalan
Mari bersama, maju hadapi hujan
Payungilah langkahmu dengan iman
Dan temukanlah pelangi impian

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PUISI

Langkah 1

Pilih Tema Yang Diminati

Tips membuat puisi yang baik dan indah
Tips Cara Membuat Puisi
Agar dapat membuat puisi yang baik dengan mudah, pilihlah tema yang paling diminati. Cirinya Anda menyukai tema tersebut, banyak informasi mengenainya, dan ada rasa senang ketika membicarakannya.

Sebagai contoh tema cinta. Dari tema cinta kita dapat memilih sub-tema lainnya, seperti sedih, bahagia, kesetiaan, sakit hati, pengorbanan, dan hal-hal yang berhubungan dengan cinta. 

Carilah yang paling Anda kuasai. Misalnya tentang rindu. Jika Anda pandai mengungkapkan kerinduan, maka itulah tema yang paling pas untuk dijadikan puisi. 


Langkah 2

Memilih Kata Yang Tepat

Temukan dan gunakan kata-kata yang tepat. Penggunaan kata bisa dilatih. Jika Anda tekun berlatih, pemilihan kata bukan lagi sebagai halangan. 
Banyak orang yang merasa tidak cukup mampu membuat puisi yang indah hanya karena ia tidak bisa menemukan kata yang benar untuk puisinya. 

Untuk mengatasi hal itu, gunakan teknik konversi: yaitu membuat berbagai versi dari kalimat yang Anda buat. Sebagai contoh kita buat kalimat lain dari "Aku mencintaimu." Inilah beberapa versi lain dari kalimat tersebut.
  • Ingin Kuungkapkan Cinta Ini
  • Betapa Indahnya Engkau Ketika Kau Tawan Cintaku
  • Hatiku Hanya Berpaut Padamu
  • Jiwaku Menyentuh Jiwamu
Makna dari berbagai kalimat di atas sebenarnya sama, yakni "Aku mencintaimu." 


Langkah 3

Membangun Suasana

Langkah berikutnya dalam membuat puisi yang baik, benar, dan indah adalah dengan membangun suasana. Membuat suasana yang sesuai dapat menjadi nilai lebih dalam sebuah puisi.

Caranya bisa dengan menggunakan kata teknik sinonim, metafora dan deskriptif. Teknik sinonim yaitu dengan menemukan dan menggunakan kata-kata yang semakna. Misalnya kata bahagia bisa juga bermakna senang, riang, gembira, cerah. 

Metafora yaitu dengan menyamakan kata "bahagia" dengan fenomena alam, misalnya musim bersemi, bunga-bunga mekar, wangi, cahaya cerah matahari, rembulan purnama. 

Sedangkan deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau mendefinisikan suasana yang kita ingin buat. 


Langkah 4

Penuhi Dengan Perasaan

Puisi yang baik adalah puisi yang memberikan sebuah kesan tersendiri kepada pembacanya. Kesan dalam puisi terbentuk oleh perasaan para penulisnya. 

Ada semacam telepati antara penyair dan pembaca. Yaitu mereka pembaca dapat merasakan apa kondisi kejiwaan si pembuat puisi tadi. 

Itulah beberapa teknik dan cara membuat puisi yang baik, benar, dan indah. 

PUISI-PUISI CHAIRIL ANWAR YANG MENYENTUH HATI

PUISI CHAIRIL ANWAR – Chairil Anwar merupakan penyair terkenal di Indonesia. Dia lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta, 28 april 1949. Dia sudah berhasil menciptakan karya-karya terbaiknya dengan menulis 70 buah puisi dan 96 syair.
Chairil Anwar juga dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang” yakni yang terinspirasi dari salah satu karyanya yang berjudul “Aku”. Sedangkan untuk karya terkenal lainnya berjudul “Di Mesjid”, “Deru Campur Debu”, “Karawang Bekasi”, “Kerikil Tajam” dan masih banyak yang lainnya.
Untuk lebih lengkapnya, mari simak karya-karya puisi Chairul Anwar yang begitu mengagumkan dibawah ini. Selamat menyimak.

1. Aku
simplezoel.blogspot.com
simplezoel.blogspot.com.
“AKU”
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
“Aku” merupakan sebuah puisi karya Chairil Anwar, karya ini mungkin merupakan karyanya yang paling terkenal dan juga salah satu puisi yang paling terkemuka dari Angkatan ’45. :Aku” mempunyai tema pemberontakan dari segala bentuk penindasan.
Penulisnya ingin “hidup seribu tahun lagi”, tetapi dia menyadari keterbatasan usianya, dan jika ajalnya tiba, dia tidak ingin seorangpun untuk meratapinya.

2. Cintaku Jauh Di Pulau
blogbukuindonesia.com
blogbukuindonesia.com
“CINTAKU JAUH DI PULAU”
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri..
Jika dilihat dari puisi bait pertama bisa kita simpulkan temanya tentang penyesalan seseorang atas segala tindakan karena sudah menyia-nyiakan wanita yang sangat dicintai, dan saat dia sadar akan cinta dan kasih sayangnya yang sejati, maut terlebih dahulu menjemputnya.

3. Di Mesjid
purbalinggaperwira2011.blogspot.com
purbalinggaperwira2011.blogspot.com
“DI MESJID”
Kuseru saja Dia
Sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpuh peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa-membinasa
Satu menista lain gila.
Berbicara mengenai seseorang yang sedang berada di mesjid, menikmati susasana yang begitu syahdu.
4. Karawang Bekasi
wirayudaz.blogspot.com
wirayudaz.blogspot.com
“KARAWANG BEKASI”
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Puisi ini tentu sangat menginspirasi bagi kita semua para penerus bangsa agar selalu semangat membela negara tercinta.

5. Yang Terampas Dan Yang Terputus
trainerlaris.com
trainerlaris.com
“YANG TERAMPAS DAN YANG TERPUTUS”
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.

Kumpulan 10 Puisi Terkenal di Indonesia

PARA PEMINUM

Karya: Sutardji Calzoum Bachri

di lereng lereng
para peminum
mendaki gunung mabuk
kadang mereka terpeleset
jatuh
dan mendaki lagi
memetik bulan
di puncak

mereka oleng
tapi mereka bilang
--kami takkan karam
dalam lautan bulan--
mereka nyanyi nyai
jatuh
dan mendaki lagi

di puncak gunung mabuk
mereka berhasil memetik bulan
mereka mneyimpan bulan
dan bulan menyimpan mereka

di puncak
semuanya diam dan tersimpan
HERMAN

Karya: sutardji calzoum bachri

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa
di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolongtolongtolongtolongngngngngng!

MATA HITAM
karya : WS Rendra

Dua mata hitam adalah matahati yang biru
dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.


AKU BERADA KEMBALI
Karya : Chairil Anwar
Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh
1949
PADA SUATU HARI NANTI
Karya : Supardi  Djoko Damono

Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
DARI BENTANGAN LANGIT
Karya  :Emha Ainun Najib
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan
menyapu hutan !
Mengekal tanah berbongkahan !
datang kepadamu, Ia, kemarau itu
dari Tuhan, yang senantia diam
dari tangan-Nya. Dari Tangan yang dingin dan tak menyapa
yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap.

1997
SEBUAH JAKET BERLUMURAN DARAH
karya: Taufik Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

HANYA DALAM PUISI

karya : Ajip Rosidi

 

Dalam kereta api
Kubaca puisi: Willy dan
Mayakowsky
Namun kata-katamu
kudengar
Mengatasi derak-derik
deresi.

Kulempar pandang ke luar:
Sawah-sawah dan
gunung-gunung
Lalu sajak-sajak
tumbuh
Dari setiap bulir peluh
Para petani yang
terbungkuk sejak pagi

Melalui hari-hari keras dan sunyi.
Kutahu kau pun tahu:
Hidup terumbang-ambing antara langit
dan bumi
Adam terlempar dari surga
Lalu kian kemari
mencari Hawa.

Tidakkah telah menjadi takdir penyair
Mengetuk pintu demi pintu
Dan tak juga
ditemuinya: Ragi hati
Yang tak mau
Menyerah pada
situasi?

Dalam lembah
menataplah wajahmu
yang sabar.
Dari lembah
mengulurlah tanganmu
yang gemetar.
Dalam kereta api
Kubaca puisi: turihan-turihan hati
Yang dengan jari-jari
besi sang Waktu
Menentukan langkah-langkah Takdir:
Menjulur
Ke ruang mimpi yang kuatur
sia-sia.

Aku tahu.
Kau pun tahu. Dalam puisi
Semuanya jelas dan pasti.

1968

SURAT DARI IBU

Karya : Asrul Sani

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”

SEBELUM LAUT BERTEMU LANGIT
Karya : Eka Budianta

Seekor penyu pulang ke laut
Setelah meletakkan telurnya di pantai
Malam ini kubenamkan butir-butir
Puisiku di pantai hatimu
Sebentar lagi aku akan balik ke laut.

Puisiku – telur-telur penyu itu-
mungkin bakal menetas
menjadi tukik-tukik perkasa
yang berenang beribu mil jauhnya
Mungkin juga mati
Pecah, terinjak begitu saja

Misalnya sebutir telur penyu
menetas di pantai hatimu
tukik kecilku juga kembali ke laut
Seperti penyair mudik ke sumber matahari
melalui desa dan kota, gunung dan hutan
yang menghabiskan usianya

Kalau ombak menyambutku kembali
Akan kusebut namamu pantai kasih
Tempat kutanamkan kata-kata
yang dulu melahirkan aku
bergenerasi yang lalu

Betul, suatu hari penyu itu
tak pernah datang lagi ke pantai
sebab ia tak bisa lagi bertelur
Ia hanya berenang dan menyelam
menuju laut bertemu langit
di cakrawala abadi

Jakarta, 2003



IBU
Karya: D. Zawawi Imron
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.

Biografi 11 Penulis Puisi Terkenal di Indonesia

Chairil Anwar

chairil anwar
Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 adalah penyair terkemuka Indonesia. Sering dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang” karena salah satu puisinya yang berjudul “Aku” atau “Semangat”.
Oleh H.B. Jassin, Chairil Anwar dikatakan sebagai pelopor dari Angkatan 45 dan puisi modern Indonesia. Namanya mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada tahu 1942, saat itu usianya baru 20 tahun. Selama hidupnya, dia telah menulis sekitar 94 karya, ini termasuk 70 puisi. Semua tulisannya tersebut diterbitkan dalam bentuk kompilasi oleh Pustaka Rakyat dengan judul Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950; bersama Asrul Sani dan Rivai Apin). Karya Chairil Anwar sempat ditolak oleh majalah Pandji Pustaka karena dianggap terlalu individualitas dan moderat dari aturan-aturan puisi saat itu. Karya-karyanya tersebar dalam tulisan-tulisan di atas kertas murahan saat pendudukan Jepang. Namun nyatanya, siapa yang tidak mengenal Chairil Anwar sekarang? Bahkan di luar negri, puisinya berjudul aku ditulis pada sebuah tembok dan menjadi monument.

Asrul Sani

asrul sani
Asrul Sani, lahir di Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1926, adalah seorang sastrawan dan sutradara film yang ternama di Indonesia. Dia dikenal sebagai salah satu pelopor Angkatan 45, bersama-sama dengan Chairil Anwar. Antologi Tiga Menguak Takdir yang ditulisnya bersama-sama dengan Chairil Anwar dan Rivai Apin membuat karir kepenyairannya menanjak. Selain itu, mereka juga memproklamirkan manifestasi sikap kebudayaan mereka dengan Surat Kepercayaan Gelanggang, diaman hal ini membuat mereka memiliki nama dikalangan sastrawan.

Sitor Situmorang

sitor situmorang
Sitor Situmorang dilahirkan dengan nama Raja Usu dengan marga Situmoran dari Suku Batak Toba. Dia lahir di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 2 Oktober 1923. Sitor Situmorang dikenal sebagai wartawan, sastrawan, dan penyair Indonesia.
Karir kepenyairannya dikatakan oleh A. Teeuw bersinar setelah meninggalnya Chairil Anwar. Dia memulai kariernya sebagai wartawan harian Suara Nasional dan harian Waspada. Dia juga pernah menjadi pegawai Jawatan Kebudayaan Departemen P & K, dosen Akademi Teater Nasional Indonesia, anggota Dewan Nasional, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara mewakili kalangan seniman, anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan, dan Ketua Lembaga Kebudayaan nasional. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Sitor pernah dipenjara sebagai tahanan politik di Jakarta mulai tahun 1967-1974.
Karya-karyanya antara lain Surat Kertas Hijau (kumpulan puisi (1954), Jalan Mutiara (drama (1954), Dalam Sajak (kumpulan puisi (1955), Wajah Tak Bernama (kumpulan puisi (1956), Rapar Anak Jalang (1955), Zaman Baru (kumpulan puisi (1962), Pangeran (kumpulan cerpen (1963), Sastra Revolusioner (kumpulan esai (1965), Dinding Waktu (kumpulan puisi (1976), Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba (otobiografi (1981), Danau Toba (kumpulan cerpen (1981), Angin Danau (kumpulan puisi (1982), Bunga di Atas Batu (kumpulan puisi (1989), Toba na Sae (1993), Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom (sejarah lokal (1993), Rindu Kelana (kumpulan puisi (1994), dan Peta Perjalanan (kumpulan puisi) yang mendapatkan Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 1976.

Sutardji Calzoum Bachri

sutardji calzoum bachri
Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941, adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Pada awal karir kepenulisannya karya-karya Sutardji dimuat dalam surat kabar di Bandung, kemudian sajak-sajaknya dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.
Melalui sajak-sajaknya Sutardji memperlihatkan dirinya sebagai pembaharu perpuisian di Indonesia setelah periode Angkatan 45. Terutama karena kredo kepenyairan yang diungkapkannya bahwa hendak membebaskan kata-kata dari kungkungan makna, dan kata hendak dikembalikannya pada fungsi kata yang sebenarnya (yaitu sebagai penanda) seperti dalam mantra. Selain itu, dia juga memperkenalkan cara membaca puisi yang baru dan unik di dunia kesusastraan Indonesia.
Kumpulan sajaknya yang berjudul O Amuk Kapak adalah penerbitan lengkap dari sajak-sajak Sutardji dari periode penulisan 1966 sampai 1979, antologi ini merupakan gabungan dari tiga antologi sebelumnya yang berjudul sama yaitu O, Amuk, dan Kapak. Kupulan sajak O Amuk Kapak ini mencerminkan secara jelas pembaharuan yang dilakukan Sutardji pada perpuisian di Indonesia. Walaupun sayangnya, dia sudah berubah aliran di masa tuanya sekarang ini dalam hal menulis puisi.

Abdul Hadi Wiji Muthari

abdul hadi wm
Prof. Dr. Abdul Hadi Wiji Muthari atau yang lebih dikenal dengan nama Abdul Hadi WM, lahir di Sumenep, 24 Juni 1946 adalah seorang sastrawan budayawan, dan ahli filsafat Indonesia. Dia dikenal karena karya-karyanya yang bercorak sufistik dan penelitan-penetiannya dalam bidan kesusastraan Malyu di Nusantara, serta pandangan-pandangannya tentang Islma dan Pluralisme.
Para pengamat kesenian menyebutnya sebagai pencipta puisi Sufis di era 70-an. Karena karya-karyanya banyak berisi tentang kesepian, kematian, dan waktu. Karena itu, dia sering dibandingkan dengan sahabatnya, yaitu Taufik Ismail, yang juga kerap menulis puisi religi.

PENGERTIAN, CIRI-CIRI, DAN JENIS-JENIS PUISI

Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik serta struktur batinnya. Penekanan pada segi estetik pada suatu bahasa serta penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima merupakan hal yang membedakan pada puisi dari prosa. Namun dari perbedaan tersebut masih saja diperdebatkan.

Dari pandangan kaum awam biasanya cara dalam membedakan puisi dan prosa yaitu dari jumlah huruf serta kalimat dalam karya tersebut. Puisi umumnya lebih singkat dan padat, sedangkan pada prosa lebih mengalir seperti pada mengutarakan cerita.

Beberapa dari para ahli modern memiliki pendekatan untuk mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai sebuah perwujudan dari imajinasi manusia, yang hal ini menjadi sumber dari segala kreativitas. Selain itu pada puisi juga terdapat curahan dari isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hati yang sedang dialaminya.


Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

    Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
  1. Herman Waluyo
    Menurut Herman Waluyo puisi adalah karya sastra yang bersifat tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.
  2. Sumardi
    Menurut Sumardi puisi adalah salah satu karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat, dipadatkan, serta diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang imajinatif.
  3. James Reevas
    Menurut James Reevas puisi adalah suatu ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
  4. Thomas Carlye
    Puisi merupakan ungkapan pikiran yang memiliki sifat musikal.
  5. Pradopo
    Puisi merupakan rekaman serta interpretasi pengalaman manusia yang sangat penting dan digubah dalam wujud yang berkesan.
  6. Herbert Spencer
    Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.
Itulah pengertian puisi menurut para ahli.

Jenis-Jenis Puisi

Jenis-Jenis Puisi
Puisi dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Puisi lama
  2. Puisi baru

Pengertian Puisi Lama

Pengertian Puisi LamaPuisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan puisi lama seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah baris yang terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada tiap baris, dan irama.

Jenis Puisi Lama

  1. Mantra merupakan sebuah ucapan-ucapan yang masih dianggap memiliki sebuah kekuatan gaib
  2. Pantun merupakan salah satu puisi lama yang mempunyai ciri bersajak a-b-a-b, tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, 2 baris pada awal pantun disebut sampiran, 2 baris berikutnya disebut sebagai isi, tiap bait 4 baris.
  3. Karmina merupakan salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah pantun tetapi sangat pendek.
  4. Seloka adalah pantun yang berkait.
  5. Gurindam adalah puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, dan biasanya berisi nasihat.
  6. Syair merupakan puisi yang bersumber dari negara Arab dan dengan ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, biasanya berisi nasihat atau sebuah cerita.
  7. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10 baris.


Ciri-Ciri Puisi lama

Berikut ciri-ciri puisi lama :
  1. Puisi lama bisanya berupa puisi rakyat dan tidak diketahui nama pengarangnya.
  2. Puisi lama masih terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti dari jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada setiap barisnya.
  3. Disampaikan dari mulut ke mulut dan dapat disebut juga dengan sastra lisan.
  4. Menggunakan majas atau gaya bahasa tetap dan klise.
  5. Biasanya berisikan tentang kerajaan, fantastis, serta istanasentris.


Pengertian Puisi Baru

Pengertian Puisi Baru
Puisi baru merupakan puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, berbeda dengan puisi lama. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Jenis Puisi Baru

  1. Balada merupakan salah satu jenis puisi baru. Balada merupakan puisi tentang cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Pada larik terakhir dalam bait pertama digunakan refren dalam bait-bait selajutnya.
  2. Himne merupakan puisi yang digunakan sebagai pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau seorang pahlawan.
  3. Ode adalah puisi sanjungan bagi orang yang telah berjasa. Nada serta gayanya sangat resmi, bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia, memiliki sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau suatu peristiwa umum.
  4. Epigram adalah puisi yang memiliki isi berupa tuntunan atau ajaran hidup.
  5. Romansa adalah puisi yang berisi tentang luapan perasaan penyair tentang cinta kasih.
  6. Elegi adalah puisi yang memiliki isi tentang kesedihan.
  7. Satire adalah puisi yang berisi tentang sindiran atau suatu kritikan.
  8. Distikon adalah suatu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris (puisi 2 seuntai).
  9. Terzinaa adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris (puisi 3 seuntai).
  10. Kuatrain adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4 seuntai).
  11. Kuint adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5 seuntai).
  12. Sektet adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6 seuntai).
  13. Septime, adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi 7 seuntai).
  14. Oktaf atau Stanza merupakan puisi yang pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double kutrain atau dapat disebut juga dengan puisi 8 seuntai).
  15. Soneta merupakan salah satu jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing 3 baris.


Ciri-Ciri Puisi Baru

Ciri-ciri puisi baru antara lain:
  1. Diketahui nama pengarangnya, berbeda dengan puisi lama yang tidak diketahui nama pengarangnya
  2. Perkembangannya secara lisan serta tertulis.
  3. Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris dan suku kata.
  4. Menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
  5. Biasanya berisikan tentang kehidupan.
  6. Biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
  7. Memiliki bentuk yang lebih rapi dan simetris.
  8. Memiliki rima akhir yang teratur.
  9. Pada tiap-tiap barisnya berupa kesatuan sintaksis.


Struktur Puisi

Struktur Puisi

Struktur Fisik Puisi

  1. Rima atau Irama adalah persamaan bunyi yang terdapat pada puisi, baik itu di awal, tengah, atau di akhir baris puisi.
  2. Imaji merupakan suatu kata atau susunan kata-kata yang mampu untuk dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
  3. Diksi yaitu pemilihan beberapa kata-kata yang dilakukan penyair dalam karya puisinya.
  4. Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan menggunakan indera yang dapat memungkinkan munculnya imaji.
  5. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan efek serta menimbulkan konotasi tertentu.
  6. Tipografi adalah bentuk puisi seperti pada halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris pada tiap puisi yang tidak selalu dimulai dengan menggunakan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut menentukan dalam pemaknaan terhadap puisi.


Struktur Batin Puisi

  1. Tema atau makna; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah suatu hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus memiliki suatu makna baik itu tiap kata ataupun keseluruhan.
  2. Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok permasalahan yang ada dalam puisinya.
  3. Nada atau tone adalah sikap penyair terhadap pembacanya serta nada berhubungan dengan tema dan rasa.
  4. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari penyair kepada pembaca puisi tersebut.

Itulah pengertian puisi serta pengertian puisi menurut para ahli, jenis-jenis puisi, ciri-ciri puisi, dan struktur puisi.

PENGERTIAN DAN SEJARAH PUISI

Pengertian dan Sejarah Puisi

Hello guys, kali ini gue mau kasih tau apa itu puisi dan sejarah dari puisi itu sendiri.
Nah puisi itu adalah adalah karya tulis yang sangat indah yang pernah ada. Siapapun orangnya yang membaca puisi akan merasa tajub dan kagum melihat isi atau makna dari puisi yang terkandung. Jika kita ingat pelajaran bahasa Indonesia tentang karya tulis Puisi ini, unsur yang terkandung dari karya tulis ilmiah puisi ini sangat dalam. Bahkan kita yang baru membaca puisi akan kesulitan untuk memahami makna yang terdapat dari dalam puisi ini. Puisi secara umum terdiri dari 6 unsur, yaitu: tema,  imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. banyak juga para tokoh yang berpendapat mengenai puisi, salah satunya yaitu SUMARDI,
menurutnya puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).



nah,puisi juga bermacam-macam.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer.
  • Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
  • Ciri puisi lama:
    • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
    • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
    • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
  • Puisi baru bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
  • Ciri-ciri Puisi Baru:
    • Bentuknya rapi, simetris;
    • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
    • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
    • Sebagian besar puisi empat seuntai;
    • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
    • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
  • Puisi Kontemporer yaitu puisi masa kini yang muncul sesuai perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir.
  • Ciri-ciri Puisi Kontemporer:
    • Kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa
    • Memakai kata-kata makin kasar, ejekan
    • Memakai kata-kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa, irama.
    Nah, sekarang gue kasih tau tentang sejarah puisi.
    Puisi adalah seni kuno, dengan asal-usulnya yang tercatat (sekitar 3000 SM). Sisa-sisa tertua berasal dari Timur Dekat, pada tahun 2600 SM. Bangsa Assyro-Babilonia, Sumeria, dan budaya Mesir semua kontribusi ke toko menarik dan fragmentaris kerja. Sisa-sisa yang disimpan di cuneiform, sebuah tulisan kuno berbentuk baji pada tablet tanah liat, atau di atas kertas papirus stenciled dengan hieroglif, karakter yang digunakan dalam menulis gambar. Awal puisi ini termasuk memuji para dewa dan pahlawan, nyanyian (lagu yang mengulangi catatan yang sama atau kata-kata), kebijaksanaan literatur (daftar nasihat dan kebenaran dari orang tua atau otoritas lainnya), pesona sihir, dan ratapan untuk berkabung atau menginspirasi belas kasihan.