Selasa, 09 April 2013

Pada Akhirnya

Hatiku tergerak , seakan ingin berkata.
Namun apa daya , hati ini tak memiliki lidah .
Jiwa ini mulai dirasukki perasaan yang menusuk , tapi tak tahu darimana kah rasa itu datang . Gundah, bimbang, serta ragu menghampiri diri ku.
Terlintas dipikiran ku, sebuah pertanyaan: "Tuhan , berdosakah diri ini jika aku merindukan dia yang telah bersama yang lain?"
Jahat rasanya, jika di dalam meraih percintaan ini, hanya satu yang berjuang , tetapi dia selalu berjuang .
Memang menunggu adalah bukti dari kesetiaan, namun sangat menyakitkan sekali, jika kita menyadari , seseorang yang ditunggu tak memikirkan perasaan ini.
Hey dirimu yang ada disana!
Dapatkah kau melepas semua angan-angan ku padamu?
Kau yang dulu membuat aku terbang seakan melayang ke atas langit, dan kau juga yang menjatuhkan aku dengan sesuka hatimu.
Menghilangkan rasa cinta ini, hingga tenggelam ke dasar laut nan hampa, yang membuat diriku melupakan mu bukan untuk sementara, tapi selama-lamanya. Aku menyadari, sulit untukku memisahkan rasa antara Cinta dan Benci ini .
"Tuhan , terlalu hina kah diri ku untuk dicintai? "
Merasakan sedikit kasih darinya saja, aku tak pernah dan tak akan pernah .
Aku terlalu sulit untuk membenci mu bahkan untuk melupakanmu. Hingga diri ini merasakan arti sakit sesungguhnya.
Hatiku yang dulu berwarna, berubah menjadi hitam bagi gelap malam.
Memang, kau tidak terlalu mengenali aku , mungkin saja kau tidak mengetahui siapa nama ku . Tapi , entah mengapa rasa ketertarikan ku padamu selalu muncul dalam benak ku . Tuhan , hempaskan rasa ini, agar terbawa arus ombak kebahagian.
Biarlah hati ku padamu hilang terbawa waktu.
Aku juga manusia, yang ingin bahagia walaupun kebahagiaan itu tak bersamamu.
Biarkanlah aku berdiam diri, tanpa mendengar desah suara mu, kata-kata yang kau ucapakan, yang mampu menimbulkan kebahagian di wajah ku ini .
Dan, pada akhirnya aku hanya bia memandang senyumanmu walau itu bukan oleh diri ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar